01 Januari 2014

Malam Tahun Baru & Rabu Wekasan

Ilustrasi tahun baru (Foto: Feri Usmawan/okezone)

Ada yang berbeda di Tahun Baru 2014 yang jatuh pada hari Rabu 1 Januari 2014.
Beredar mitos bahwa pada malam tahun baru yang jatuj pada Rabu terakhir bulan Safar (perhitungan Jawa) atau dalam bahasa Arab pada waktu itu masuk pada Arba' Mustamir. Dalam mitos Jawa, malam tahun baru 2014 ini jatuh pada Rabu Wekasan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, tidak ada tahun baru yang jatuh pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Dalam mitos tersebut juga disebutkan bahwa Tuhan akan menurunkan beribu-ribu Malapetaka di malam Tahun Baru 2014.
Atas mitos Rabu Wekasan beredar broadcast melalui BBM yang berbunyi "(Rebo wakasan) Malam tahun baru pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun yang sudah lalu karena malam tahun baru pada tahun ini bertepatan Rabu terakhir atau arba'mustamir bulan Safar.
Pada hari tersebut, Allah akan menurunkan beribu-ribu mala petaka (bala') oleh sebab itu pada tahun ini diharapkan untuk tidak berlebihan dalam merayakan tahun baru Masehi 2014, karena setiap manusia tidak tahu musibah apa yang akan di turunkan pada hari itu”.
Menanggapi mitos tersebut, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur M Yunus mengatakan BBM itu belum tentu benar.
"Setahu saya, tidak ada ayat atau hadis yang mengupas soal itu (Rabu Weakasan). Memang pesannya kita tidak boleh merayakan tahun baru dengan cara berlebih-lebihan," kata Yunus kepada Okezone, Minggu (29/12/2013).
Yunus menjelaskan, terlepas benar atau tidaknya mitos tersebut, dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berlebih-lebihan dalam merayakan tahun baru. Seharusnya, tahun baru digunakan untuk Muhasabah atau introspeksi diri terhadap amal perbuatan yang dilakukan pada tahun lalu.
"Tahun depan digunakan untuk memperbaiki iman. Seharusnya, pergantian tahun  kita mengevaluasi diri," jelasnya.
Mitos memang tidak sepenuhnya benar, tapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati. Dalam Alquran sendiri juga sudah jelas terkait sikap manusia yang kufur nikmat.
"Allah akan menurunkan azab kepada satu kaum yang kufur nikmat. Kalau mitos itu, saya memang belum pernah ada penjelasan," tegas Yunus. 



Isu tahun baru di rebo wekasan mulai santer di dunia maya. Berbagai macam mitos turut menyemarakkan kaehadiran tahun baru kali ini. Bahkan sudah ada yang meramalkan dengan adanya kecelakaan. Karena rebo wekasan menjadi hari paling ditakutkan oleh sebagian golongan yang begitu gandrung dengan klenik dan ramalan.

Ada Apa dengan Rebo Wekasan

Rebo Wekasan (rebo pungkasan) dalam bahasa Jawa, ‘Rebo’ artinya hari Rabu, dan ‘Wekasan’ atau ‘pungkasan’ artinya terakhir. Kemudian istilah ini dipakai untuk menamai hari Rabu terakhir pada bulan Safar.
Mereka yang perhatian dengan rebo wekasan berkeyakinan bahwa setiap tahun akan turun 320.000 balak, musibah, atau bencana, dan itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Safar.

Sumber Referensi yang kami jumpai yang mengajarkan aqidah ini adalah kitab Kanzun Najah karya Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds. Salah satu tokoh sufi, murid Zaini Dahlan. Dalam buku tersebut, dia menyatakan di pasal: Hal-hal yang Dianjurkan ketika bulan safar,

اعلم…أن مجموع الذي نقل من كلام الصالحين كما يعلم مما سيأتي أنه ينزل في آخر أربعاء من صفر بلاء عظيم، وأن البلاء الذي يفرِّق في سائر السنة كله ينزل في ذلك اليوم، فمن أراد السلامة والحفظ من ذلك فليدع أول يوم من صفر، وكذا في آخر أربعاء منه بهذا الدعاء؛ فمن دعا به دفع الله سبحانه وتعالى عنه شرَّ ذلك البلاء. هكذا وجدته بخط بعض الصالحين
Ketahuilah bahwa sekelompok nukilan dari keterangan orang shaleh – sebagaimana nanti akan diketahui – bahwa pada hari rabu terakhir bulan safar akan turun bencana besar. Bencana inilah yang akan tersebar di sepanjang tahun itu. Semuanya turun pada hari itu. Siapa yang ingin selamat dan dijaga dari bencana itu, maka berdoalah di tanggal 1 safar, demikian pula di hari rabu terakhir dengan doa yang sama. Siapa yang berdoa dengan kalimat itu maka Allah akan menyelamatkannya dari keburuhan musibah tersebut. Inilah yang aku temukan dari tulisan orang-orang shaleh.

Selanjutnya, penulis menyebutkan beberada doa yang dia ajarkan. (Kanzun Najah, hlm. 49).

Sebagaimana dalam tatanan masyarakat jawa ada orang yang gandrung dengan klenik jawa, diantara penganut agama islam juga ada yang gandrung dengan klenik ’islam’. Yang tentu saja, bukan bagian dari ajaran islam. Hanya saja dibumbuhi dengan istilah-istilah islam dan dilengkapi dengan berbagai amalan bid’ah yang sama sekali tidak ada tuntunannya. Karena sama-sama klenik, tidak ada beda antara klenik jawa dengan klenik ’islam’, keduanya bersumber dari tahayul dan khurafat. Celakanya, keyakinan semacam ini berkembang subur di aliran sufi.
Untuk itu, jangan karena semata ditulis dalam buku berbahasa arab, kemudian itu menjadi mutlak benar. Ajaran klenik bagian yang dikembangkan dan dilestarikan di aliran sufi, dan oleh beberapa tokohnya, keyakinan ini dibukukan.

Tahun Baru yang Mengerikan

Jika kita berkeyakinan, akan ada bencana besar yang menimpa umat manusia di malam tahun baru disebabkan banyaknya dosa dan maksiat, maka layak kita benarkan. Karena sebab terbesar datangnya musibah yang menimpa manusia adalah dosa dan maksiat yang menimpa mereka.

Allah tegaskan dalam al-Quran,

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ
“Apapun musibah yang menimpa kalian, semuanya disebabkan perbuatan maksiat yang kalian lakukan.” (QS. As-Syura: 30)

Sudah menjadi rahasia umum, malam tahun baru menjadi salah satu momen paling rame melakukan pesta zina. Tidak salah jika kita sebut, hari zina internasional. Inilah yang sejatinya lebih mengerikan. Acara maksiat, tanpa ada penanganan serius dalam mengatasinya.

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلاَ ظَهَرَتِ الْفَاحِشَةُ فِى قَوْمٍ قَطُّ إِلاَّ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمُ الْمَوْتَ
“Jika perbuatan kekejian sudah merebak dan dilakukan dengan terang-terangan di tengah-tengah masyarakat, maka Allah akan menimpakan kehancuran kepada mereka.” (HR. Hakim 2577 dan dinyatakan oleh Ad-Dzahabi: Sesuai syarat shahih Muslim)

Allahu Akbar, bukankah ini ancaman yang sangat menakutkan. Gara-gara perbuatan mereka yang tidak bertanggung jawab itu, kemudian menjadi sebab Allah menimpakan berbagai bencana yang membinasakan banyak manusia. Tahun baru telah menyumbangkan masalah besar bagi masyarakat.
Ini yang seharusnya kita takutkan. Allah datangkan bencana disebabkan maksiat. Bukan rebo wekasan hasil tahayul orang sufi. Allah tidak menciptakan hari rebo terakhir di bulan safar sebagai sumber sial. Namun dosa dan maksiat yang dilakukan manusia, itulah sumber sial dan malapetaka.
Kaum muslimin, perbanyaklah memohon ampunan kepada Allah. Kita ingat kisah Nabi Musa ‘alaihis salam yang berdoa memohon ampun kepada Allah, karena kelancangan yang dilakukan kaumnya dengan menyembah anak sapi.

وَاخْتَارَ مُوسَى قَوْمَهُ سَبْعِينَ رَجُلًا لِمِيقَاتِنَا فَلَمَّا أَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ قَالَ رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُمْ مِنْ قَبْلُ وَإِيَّايَ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاءُ مِنَّا إِنْ هِيَ إِلَّا فِتْنَتُكَ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاءُ وَتَهْدِي مَنْ تَشَاءُ أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَ
Musa memilih tujuh puluh orang dari kaumnya untuk (memohonkan taubat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan. Maka ketika mereka digoncang gempa bumi, Musa berkata, “Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentulah Engkau membinasakan mereka dan aku sebelum ini. Apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang BODOH di antara kami? Itu hanyalah cobaan dari Engkau, Engkau sesatkan dengan cobaan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Yang memimpin kami, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkaulah Pemberi ampun yang sebaik-baiknya.” (QS. Al-A’raf: 155)

Berusahalah untuk memperbanyak istighfar kepada Allah. Memohon ampunan kepada-Nya. Semoga dengan banyaknya istigfar yang kita ucapkan di malam zina ini, Allah berkenan mengampuni kita. Sebagaimana Musa memohon ampunan kepada Allah, disebabkan ulah kaumnya yang bodoh, yang mengundang murka Allah.
Yaa Allah.., akankah Engkau membinasakan kami disebabkan ulah orang-orang BODOH di malam tahun baru ini?

Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)

2 komentar:

  1. The University of Oregon will be debuting their Oregon Ducks Nike LeBron Soldier 10 PE tonight at 9PM EST against UCLA.This Nike LeBron Soldier 10 features an all-White Nike Zoom Kobe Icon mesh upper with the Oregon Ducks traditional Green and Yellow accents throughout. No Ducks logo appears, but LeBron 12 the team’s name, “DUCKS” is printed on the heel tab. A gradient translucent outsole finishes off the Kobe 11 look.Check out the school’s Nike LeBron Soldier 10 below and look for them on the court when NBA Store they face UCLA.
    During the summer, a Bred Nike LeBron Soldier 10 debuted. But today, we get Derrick Rose Shoes a look at an upcoming Nike LeBron Soldier 10 that’s a bit more traditional to the classic Russell Westbrook Shoes theme.Dressed in a full Black and University Red color scheme. This Nike LeBron Soldier 10 features Black KD 6 covering majority of the upper, that includes the strap system and extended ankle collar. Red outlines the Nike Basketball Shoes branding throughout, along with the shoe’s suede toe box and rubber outsole. Finishing off the look is Curry 1 3M reflective detailing on the Nike Swoosh logos.Check out the detailed images below and look for the Kobe 7 Nike LeBron Soldier 10 “Bred” to release very soon at select Nike Basketball retail stores. The retail LeBron 11

    BalasHapus