08 Juni 2014

Perbedaan Antara QA & QC





Quality Assurance (QA)
Quality Assurance (QA) adalah cara untuk mencegah kesalahan atau cacat pada produk yang diproduksi dan menghindari masalah ketika memberikan solusi atau jasa kepada pelanggan. QA diterapkan untuk produk fisik dalam pra-produksi untuk memverifikasi apa yang akan dibuat memenuhi spesifikasi dan persyaratan, dan selama manufaktur produksi berjalan dengan memvalidasi sampel banyak memenuhi kontrol kualitas yang ditetapkan. QA juga diterapkan untuk perangkat lunak untuk memverifikasi bahwa fitur dan tujuan bisnis fungsi bertemu, dan kode yang relatif bebas bug sebelum pengiriman atau merilis produk perangkat lunak baru dan versi.
Quality Assurance mengacu pada kegiatan administrasi dan prosedural diimplementasikan dalam sistem mutu sehingga persyaratan dan tujuan untuk produk, jasa atau kegiatan akan terpenuhi. Ini adalah pengukuran yang sistematis, dibandingkan dengan standar, pemantauan proses dan umpan balik terkait loop yang menganugerahkan pencegahan kesalahan. Hal ini dapat dibandingkan dengan kontrol kualitas, yang difokuskan pada proses output.
Dua prinsip yang termasuk dalam Quality Assurance adalah: "Cocok untuk tujuan", produk harus sesuai untuk tujuan yang dimaksudkan; dan "kanan pertama kalinya", kesalahan harus dihilangkan. QA meliputi manajemen kualitas bahan baku, rakitan, produk dan komponen, jasa yang berhubungan dengan produksi, dan manajemen, produksi dan proses pemeriksaan. 
Kualitas yang sesuai ditentukan oleh pengguna produk, klien atau pelanggan, bukan oleh masyarakat pada umumnya. Hal ini tidak berhubungan dengan biaya, dan kata sifat atau deskripsi seperti "tinggi" dan "miskin" tidak berlaku. Sebagai contoh, produk harga rendah dapat dilihat sebagai memiliki kualitas tinggi karena sekali pakai, di mana yang lain dapat dilihat sebagai memiliki kualitas yang buruk karena tidak pakai.



Quality Control (QC)
Pengendalian mutu (Quality Control), atau QC untuk akronimnya, adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi. Terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan ini, yaitu:
  1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.
  2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan kualifikasi.
  3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan yang berkualitas.
Lingkup kontrol termasuk pada inspeksi produk, di mana setiap produk diperiksa secara visual, dan biasanya pemeriksaan tersebut menggunakan mikroskop stereo untuk mendapatkan detail halus sebelum produk tersebut dijual ke pasar eksternal. Seseorang yang bertugas untuk mengawasi (inspektur) akan diberikan daftar dan deskripsi kecacatan-kecacatan dari produk cacat yang tidak dapat diterima (tidak dapat dirilis), contohnya seperti keretak atau kecacatan permukaan. Kualitas dari output akan beresiko mengalami kecacatan jika salah satu dari tiga aspek tersebut tidak tercukupi.
Penekanan QC terletak pada pengujian produk untuk mendapatkan produk yang cacat. Dalam pemilihan produk yang akan diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak (menggunakan teknik sampling). Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk dapat dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses produksi (dan proses-proses lainnya yang terkait) untuk menghindari, atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh instansi pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.



Perbedaan Antara QA & QC (Difference between QA and QC)
Slide1.jpg
1.
  • QA : Satu set terencana dan sistematis kegiatan yang diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa persyaratan yang ditetapkan dengan benar dan produk atau jasa sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. (a planned and systematic set of activities necessary to provide adequate confidence that requirements are properly established and products or services conform to specified requirements.)
  • QC : Proses dimana kualitas produk dibandingkan dengan standar yang berlaku; dan tindakan diambil ketika ketidaksesuaian terdeteksi. (The process by which product quality is compared with applicable standards; and the action taken when non-conformance is detected.)
2. 
  • QA : Suatu kegiatan yang membangun dan mengevaluasi proses untuk menghasilkan produk. (An activity that establishes and evaluates the processes to produce the products.)
  • QC : Suatu kegiatan yang memverifikasi jika produk memenuhi standar yang telah ditentukan. (An activity which verifies if the product meets pre-defined standards.)
3. 
  • QA : Membantu menetapkan proses. (Helps establish processes.)
  • QC : Mengimplementasikan proses. (Implements the process.)
4. 
  • QA : Membentuk program pengukuran untuk mengevaluasi proses. (Sets up measurements programs to evaluate processes.)
  • QC : Memverifikasi jika atribut tertentu (s) berada dalam produk atau jasa tertentu. (Verifies if specific attribute(s) are in a specific product or service.)








Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar