Ada Apa dengan Kelapa Sawit?
Apa kesamaan shampoo, es krim, margarin, lipstik dan lilin? Semuanya mengandung minyak kelapa sawit, sumber minyak nabati yang paling banyak digunakan di dunia karena sifatnya yang serbaguna dan murah untuk dibudidayakan. Beberapa sumber mengatakan sekitar 50% produk yang dijual di supermarket mengandung kelapa sawit. Lalu?
Kelapa sawit tumbuh di kawasan yang sama dengan hutan tropis. Sayangnya perluasan lahan perkebunan masih kerap dilakukan tanpa pertimbangan lingkungan dan mengakibatkan hilangnya hutan yang berharga. Kelapa sawit kerap dikaitkan dengan deforestasi dan pembakaran lahan gambut di Indonesia dan Malaysia yang menyebabkan permasalahan kabut asap yang efeknya dirasakan di beberapa negara. Kelapa sawit juga dikaitkan dengan hilangnya habitat satwa langka seperti orangutan, badak, gajah dan harimau. Masyarakat asli pun kehilangan hutan sebagai sumber penghidupannya. Hilangnya hutan juga berdampak pada percepatan perubahan iklim karena pelepasan gas rumah kaca.
Berarti kelapa sawit itu buruk dan saya harus menghindarinya? Tidak. Faktanya kelapa sawit adalah sumber minyak nabati yang paling produktif dan efisien karena ia membutuhkan lebih sedikit lahan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia dibanding kedelai, canola atau bunga matahari. Sawit juga memberikan penghidupan bagi masyarakat dan petani kecil. Masalahnya tidak terletak di komoditas kelapa sawit sendiri, tapi pada cara dan lokasi budidayanya. Kabar baiknya, kelapa sawit bisa dibudidayakan dengan cara yang lestari dan ramah lingkungan.
Produk apa saja yang mengandung kelapa sawit?
Kelapa sawit terkandung dalam berbagai produk yang kita konsumsi sehari-hari dengan istilah yang sangat beragam.
INGREDIENTS
VEGETABLE OIL, VEGETABLE FAT, PALM KERNEL, PALM KERNEL OIL, PALM FRUIT OIL, PALMATE, PALMITATE, PALMOLEIN, GLYCERYL, STEARATE, STEARIC ACID, ELAEIS GUINEENSIS, PALMITIC ACID, PALM STEARINE, PALMITOYL OXOSTEARAMIDE, PALMITOYL TETRAPEPTIDE-3, SODIUM LAURETH SULFATE, SODIUM LAURYL SULFATE, SODIUM KERNELATE, SODIUM PALM KERNELATE, SODIUM LAURYL LACTYLATE/SULPHATE, HYRATED PALM GLYCERIDES, ETYL PALMITATE, OCTYL PALMITATE, PALMITYL ALCOHOL
Apa Solusinya?
Kelapa sawit bisa diproduksi dengan cara yang lestari. Produsen, pengolah, pedagang, pembeli, investor dan konsumen dapat berkontribusi agar produksi kelapa sawit dapat mencukupi kebutuhan dunia dengan tetap melindungi lingkungan, masyarakat dan satwa.
WWF bekerjasama dengan RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) yang melibatkan para pihak untuk mengubah bagaimana kelapa sawit diproduksi, diolah dan diperdagangkan. Produsen yang telah mengadopsi standar RSPO terikat komitmen untuk memenuhi standar sosial dan lingkungan. Indonesia sendiri adalah produsen terbesar kelapa sawit bersertifikat lestari atau CSPO (Certified Sustainable Palm Oil). Sekitar 48% suplai CSPO global berasal dari Indonesia. Sebuah fakta yang membanggakan.
Hanya saja perkembangan positif ini masih kurang didukung oleh pihak pembeli. Suplai sawit lestari masih tidak sebanding dengan permintaan yang ada, dimana hanya sekitar 52% CSPO diserap oleh pembeli global pada 2012. Dengan bantuan anda, WWF berupaya agar perusahaan berkomitmen pada publik untuk menggunakan kelapa sawit lestari, sehingga industri sawit Indonesia dapat terus tumbuh tanpa perlu mengorbankan hutan dan keragaman hayati di dalamnya.
Perusahaan mana yang sudah bertindak?
Tahun ini WWF Internasional mengeluarkan laporan Palm Oil Buyers Scorecard 2013 berisi peringkat dan penilaian atas komitmen 130 perusahaan retail dan manufaktur dari 14 negara terkait penggunaan sawit lestari mereka. Sejumlah perusahaan seperti Ikea, Rewe, Ecover, Ferrero dan Unilever telah menunjukkan perkembangan yang baik. Namun sejumlah perusahaan lain yang telah berkomitmen masih stagnan atau tidak berkomitmen sama sekali. Anda dapat turut serta mendorong perusahaan tersebut untuk meningkatkan komitmen mereka terhadap penggunaan kelapa sawit lestari.
AMBIL BAGIAN DAN SAMPAIKAN KEPEDULIAN ANDA UNTUK PENGGUNAAN SAWIT LESTARI PADA MEREK FAVORIT ANDA.
Anda memiliki kemampuan untuk mendukung sawit lestari
Sebagai konsumen, anda memiliki peranan penting. Selain sebagai produsen terbesar di dunia, Indonesia juga bergerak menjadi konsumen kelapa sawit terbesar di dunia.
Daya beli anda dapat mempengaruhi perusahaan dunia untuk membuat pilihan tepat. Dengan meminta perusahaan meningkatkan penggunaan sawit lestari berarti anda mendukung komitmen produsen kelapa sawit Indonesia terhadap kelestarian.
Satu tanda penggunaan kelapa sawit yang lestari adalah logo sertifikat RSPO. Hanya saja, produk berlogo sawit lestari masih sulit ditemukan di pasaran Indonesia.
Tunjukkan kepedulian anda untuk mendukung penggunaan kelapa sawit lestari.
Informasi lebih lanjut:
www.wwf.or.id/mti
www.betterpalmoil.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar